Hj. Teti Asmarni, S. Pd

Guru IPA MTsN 1 Lima Puluh Kota-Padang Japang. Kantor Kemenag. Kab. Lima Puluh Kota. Alumni Jurdik Biologi IKIP Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bertaruh Nyawa di Medan Tempur
facebook

Bertaruh Nyawa di Medan Tempur

Tantangan Menulis hari 18 (#Tantangan Gurusiana).

Hari ini CEO Media Guru, pak Mohammad Ihsan memberikan tantangan untuk menulis tentang mereka yang berjuang di garda terdepan melawan COVID-19.

COVID-19, ya keberadaanmu sudah membuat gempar seluruh dunia. Seranganmu menyebabkan pandemic yang luar biasa. Siap-tak siap kami sebagai penduduk bumi yang menjadi sasaran serangan keganasan virus COVID-19. Korban sudah berjatuhan, serangan virus yang berukuran nanometer memang sangat kejam. Karena pandemic ini menyerang dan mengganas dengan sangat cepat, termasuk Indonesia. Sehingga Negara dalam hal ini pemerintah kelabakan dan kebingungan untuk menghadapinya.

Serangannya begitu mendadak dan ganas, tentu menjadi tantangan langsung bagi rekan-rekan yang bekerja sebagai tenaga medis. Rekan-rekan tenaga medis yang posisinya berhadapan langsung dengan virus COVID-19 ini. Mereka bertaruh nyawa demi menyelamatkan nyawa pasien. Para tim medis sebagai penjaga garda terdepan penanganan Corona, menanggung amanat yang sangat berat (dr. Mia Elhidsi, Sp.P di Kompas TV, 19 Maret 2020). Dia menyatakan lebih lanjut bahwa, tugas penanganan ini merupakan pertempuran yang panjang. Yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.

Kita dapat mengetahui dari media massa maupun media elektronik, para tenaga medis ini berjibaku, tanpa kenal lelah dan tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri terus berjuang menyelamatkan nyawa pasien. Karena yang menjadi musuh ini adalah virus, makhluk yang berukuran nanometer. Tentu para medis, harus memiliki SOP dan APD khusus. Memakai APD ini rupanya tidak sesederhana yang kita lihat. Karena kalau sudah memakai pakaian ini tidak minum, tidak makan, tidak buang air. Kalau sudah dibuka, baju ini tidak dapat dipakai lagi dan segera disimpan di kantung infeksius. Dan ketika memakai baju ini tentunya sangat panas dan ketika dibuka akan meninggalkan memar dan baret bekas di muka dan kulit.

Kita juga mendapatkan kabar yang menyedihkan, karena APD sangat minim di berbagai rumah sakit. Rekan-rekan para medis yang posisinya berhadapan langsung dengan pasien COVID-19, ibarat berjuang tanpa persenjataan yang lengkap.

Entahlah apakah ini ujian atau cobaan bagi kita semua, yang jelas pagi ini melalui berita dari salah satu televisi, bahwa dari unggahan IDI sudah 8 dokter yang gugur. Tentu jumlah itu akan jauh lebih banyak jika ditambah dengan rekan para medis dan pekerja rumah sakit lainnya.

Semoga musibah COVID-19 ini segera mereda dan berlalu. Dan apa yang telah para medis lakukan untuk menolong pasien COVID-19 mendapatkan pahala sebagai jihad fisabilillah dan imbalannya surga. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

#lockdown

#dirumahaja

#bersamakitalawancorona

Lubuak Simato, 25 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga situasi kembali normal

26 Mar
Balas

Semoga Allah melindungi kita semua

26 Mar
Balas

Aamiin YRA. Trm kasih bunda sudah berkunjung dan komen.

26 Mar

Semoga badai ini cepat berlalu

25 Mar
Balas

Aamiin YRA.

25 Mar



search

New Post