Hj. Teti Asmarni, S. Pd

Guru IPA MTsN 1 Lima Puluh Kota-Padang Japang. Kantor Kemenag. Kab. Lima Puluh Kota. Alumni Jurdik Biologi IKIP Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Teaching From Home

Teaching From Home

Tantangan Menulis hari 20(#Tantangan gurusiana)

Saya yakin semua kita setuju, apa yang kita alami dalam pekan ini sesuatu yang luar biasa. Melintas begitu cepat, menggelinding, meliar. Membuyarkan rutinitas yang sudah kita jalani sejak lama, sejak berpuluh tahun.

Sebagai seorang guru yang mempunyai jadwal tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, harian dan bahkan per jam pelajaran. Yang biasa terpola dalam ritme yang tetap dalam rutinitas.

Kita yang biasa pergi dan pulang sekolah setiap hari pada jam sama. Disekolah sudah ada rekan sejawat dan siswa yang mengelilingi kegiatan kita seharian. Keluar masuk kelas sesuai dengan jadwal pelajaran yang sudah disusun sedemikan rupa.

Sebagai guru kita diikat dengan segala peraturan, tata tertib, atau kode etikkah namanya yang mengkondisikan kita sebagai guru. Siswa juga begitu, demi kelancaran proses pembelajaran siswa juga memiliki peraturan dan tata tertib yang wajib untuk di patuhi dan dilaksanakan.

Salah satu peraturan di sekolah kami adalah siswa tidak boleh membawa HP. Sejak HP mulai ada sampai saat ini peraturan ini tetap tidak berubah. Bahkan setiap ada pertemuan dengan orang tua, selalu diselipkan pesan agar jangan leluasa memberikan HP kepada anak. Bahkan kalau bisa jangan memebrikan HP pada anak. Karena anak pada usia SLTP ini masih rentan dengan pengaruh buruk yang ada pada HP. Bahkan untuk mendukung peraturan ini, di sekolah disediakan HP khusus untuk siswa yang memerlukan komunikasi dengan orang tua dari sekolah di jam sekolah.

Tapi dalam pekan ini semua peraturan itu, seakan-akan bubar. Karena mewabahnya Covid-19, awalnya siswa dirumahkan dan guru tetap hadir di sekolah untuk memberikan tugas kepada anak melalui HP dengan WhatsApp atau Google Classroom. Awalnya kehebohan terjadi, ada siswa yang tidak memiliki android, yang lebih parahnya ada siswa yang tinggal di daerah tidak bersinyal.

Tapi apa mau di kata, keadaan semakin meresahkan. Sekarang guru pun dirumahkan, dengan segala batasan dan SOPnya Teaching From Home diberlakukan. Entah sampai kapan keadaan ini berakhir. Mari kita semua berdo’a dan berikhtiar untuk meredakan wabah pandemic ini. Semoga kita selamat dan keadaan kita kembali pulih serta kondusif seperti sedia kala.

Lubuak Simato, 27 Maret 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post