Tantangan Menulis Hari 28 (#Tantangan Gurusiana)

Sebagai ibu rumah tangga, kalau hari berganti yang dipikirkan adalah apa menu untuk keluarga tercinta hari ini. Mumpung stay at home, begitu bangun pagi dan shalat subuh tadi pagi kepikiran buat masakan yang tidak biasa. Kebetulan kemarin menemani jagoanku pergi menginstal ulang laptopnya yang bermasalah. Jadi sekalian singgah di warung sayur dan buah untuk membeli beberapa jenis sayur dan buah termasuk ubi rambat. Jadilah pagi ini menunya kolak ubi rambat.

Siang menjelang sore kepikiran lagi, masak apa ya untuk malam nanti, diingat-ingat bahan yang ada di kulkas kok semuanya nggak ada yang menarik. Semua bahan kayaknya sudah sangat terbiasa untuk di masak, seperti kentang, ikan gurami, dan ayam. Pengen yang lain, tapi apa ya?

“Assalamu’alaikum Bu”, tiba-tiba dari arah depan rumah ada yang memanggil.

“Waalakumussalam”, saya menjawab sambil membukakan pintu dan melihat siapa yang memanggil.

“Eh…. Rian”, kataku sambil melihat tentengan ditangannya. Karena emang dia sudah biasa datang menanyakan apakah aku mau membeli ikan sawah hasil tangkapan ibunya. Tapi ini sudah cukup lama juga dia tidak datang.

Anak lelaki kelas 4 SD itu, karena keadaan ekonomi orang tuanya, memang sudah pintar membantu menjajakan ikan sawah tangkapan ibunya. Ikan kecil-kecil yang hidup liar di sawah, tidak ada yang memelihara. Dikampungku siapa saja boleh menangkap ikan ini. Jadi tidak ada larangan untuk menangkap ikannya, walaupun bukan di sawah milik kita. Asalkan tanaman padi tidak terganggu. Menangkapnya dengan jaring khusus yang diberi bingkai dan tangkai dinamakan “tangguk”.

Wah,pucuk dicinta ulam tiba nih, ikan ini lauk kesukaan keluargaku. Cara masaknya bisa dengan cara dipepes, digoreng balado biasa, atau digoreng dengan cabenya dicampur kelapa parut. Hmmmm semuanya suka.

Lubuak Simato, 4-April 2020